Seperti diketahui, wanita selalu menjadi sorotan. Kecantikan, kepandaian, hingga keahlian wanita seolah menjadi topik yang tak pernah berhenti dibicarakan dan dilihat, seperti aksi piano, lukis pasir, dan peragaan busana para wanita di atrium Ciputra World Surabaya (CWS), hari ini. Jemari Louisa Zais tampak lincah berpindah dari satu tuts ke tuts di atas papan piano.
Tak terasa dua lagu disuguhkan remaja 21 tahun itu, namun dia terus memainkan musiknya. Louisa memang tak sekadar unjuk kebolehan dalam bermusik dan menghibur pengunjung pusat perbelanjaan kawasan Jl Mayjend Sungkono tersebut. Permainan pianonya juga menjadi musik pengiring Angela Puspitasari, saat membuat lukisan pasir. Ditemani alunan piano yang mendayu-dayu, jemari lentik Angela meliuk-liuk di atas meja kaca bertabur pasir silika.
Hanya sekejap, lukisannya telah selesai. Istri Jonie Hermanto ini melukis gedung CWS. Dengan latar belakang gedung CWS yang menjulang tinggi, wajah perempuan dan laki-laki yang saling bertatapan, menguatkan pesan lukisan tersebut. “Melukis pasir ini bisa dipelajari kok. Saya bisa melukis pasir hanya dalam seminggu,” tutur Angel, begitu dia biasa disapa. “Hobi saya memang melukis, tapi biasanya melukis pakai cat air,” katanya.
Lukisan pasir atau sand painting memang baru dikenal di Indonesia. Angel menggunakan pasir silika grade 4, yaitu pasir yang biasanya digunakan untuk mengisi akuarium. Lantaran dibutuhkan butiran yang halus, pasir silika ini tetap harus disaring sebelum dilukis. Kreasi sand painting yang baru ditekuninya ini rupanya disukai banyak orang.
Terbukti, baru bisa melukis pasir, Angel sudah dapat job untuk membuat storyboard sebagai tambahan hiasan dalam pernikahan. Namun karena sand painting tidak bisa dipajang, kreasi tersebut harus direkam.
Sementara Angel masih berkutat dengan lukisan lainnya, dua model berlenggak-lenggok di atas catwalk, mengikuti alunan irama piano yang dimainkan Louisa. Mengenakan busana dari butik Drupadi dan Body and Soul. “Selain menunjukkan kepiawaian dan kerativitas perempuan, kami juga menampilkan sisi keanggunannya,” tutur Promotion Coordinator CWS, Stephana Fevriera.
Mengusung tema Femmevolution Pop ACTS (Arts Community and Talents Surabaya) Mini Orchestra, sambung Riera, panggung yang dihelat ini memang untuk memanjakan wanita ini. Sehingga, selain pamer kebolehan wanita, juga ada beragam pameran tentang wanita. Diantaranya, peragaan busana hingga demo memoles wajah. (t)
Ciputra World Surabaya, Sabtu (14/4/2012). (foto: KGC/A. Subiyantoro,
SH)
No comments:
Post a Comment