Saturday, April 14, 2012

Melukis Pasir di Ciputra World Surabaya

Sabtu, 14 Apr 2012 - 18.33 WIB

Surabaya- Melukis menggunakan pasir. Kreasi seni satu ini sepertinya belum banyak dikenal. Lukisan umumnya menggunakan cat minyak, crayon atau pensil.
Meskipun bukan alat lukis yang umum digunakan, namun hasil lukisan pasir tetap tidak kalah indah. Cara membuatnya juga unik. Untuk membuatnya, cukup disiapkan meja yang di dalamnya ditanamkan lampu di keempat sudutnya. Membentuk garis lukisan juga cukup menggunakan tangan.

"Waktu itu trial dan error-nya juga cukup lama sebelum akhirnya bisa membuat bentuk-bentuk seperti ini," kata Angela, pembuat sand painting.
Beruntung Angela memiliki dasar sebagai pelukis cat air sehingga tidak terlalu sulit membuatnya. Jonie Hermanto, suami Angela dari Dreambox Entertainment Group mengatakan Ia mendapat ide ini dari Youtube.

"Tapi yang di Ukraina itu dust painting, jadi dari debu. Kemudian Angela saya minta belajar dan akhirnya bisa," ujar Jonie yang biasanya dikenal sebagai MC dan pelawak.
Pasir yang digunakan merupakan pasir silica grade 4 yang kemudian diayak. Untuk menemukan pasir silica juga beberapa kali dilakukan uji coba. Sempat menggunakan pasir pantai namun butirannya dirasa kurang halus.

Sekarang sand painting ini banyak diminta untuk perkawinan Chinese. Namun tentu saja karena menggunakan pasir, lukisan ini tidak bisa disimpan. "Yang bisa disimpan cuma dokumentasinya. Jadi kalau di Chinese wedding, Angela melukis dan kemudian video-nya ditayangkan menjadi background pengantin," tutur Jonie.

Sand painting ini merupakan rangkaian dari Femmevolution di bulan April. Selain menampilkan lukisan pasir, juga ada konduktor perempuan muda yang memainkan Mini Orchestra dari Louisa Zais yang telah mendapat gelar Licentiate of Royal School of Music.

Oleh: Anggraenny Prajayanti-Editor: Vivi Irmawati

No comments:

Post a Comment